Aku Mau Kau Menjadi Gigi, Ibu
karena dengannya
aku leluasa menikmati lezatnya cokelat
mengunyah permen karet rasa vanilla
menumpahkan tumpukan rindu pada Nurlela
serta membikin alasan kurang lebih terhormat:
“maaf, Pak Guru
Riko tak punya waktu
merampungkan tugasmu
empat hari ini ibu menjelma gigi
dan Riko sangat takut sekali”
Yogyakarta, 2011
Doa
Pacar Baru
semoga
dalam setiap engkau
ada ribuan gigi
menghidangkan puisi
- di
pagi hari -
Yogyakarta, 2011
Di
Sini Ada Aku
: SDD
kamu
dan
rindu
entah siapa
akan mulai menyapa
atau
sama sekali tak ada suara?
Yogyakarta, 2011
Pembelaan
bagi Selokan
selokan tiada waktu
buat mengalirkan perahu kertas ini
ke
belakang rumahnya
selokan tak punya rindu
untuk mengucapkan apa-apa tentang dirinya
selokan hanya mampu
menyimpan sisa hujan
yang membasahi tubuh kekasihmu
itu saja!
Yogyakarta, 2011
Cita-cita
Mulia
Ibu : “apa keinginanmu, sayangku?”
Anak : “aku mau menjadi kardus, ibu
memelihara bekas rindu
yang hampir dibuang suamimu”
Yogyakarta, 2011
Wasiat
Mama Sebelum Tiada
kardus ini sangat bermanfaat
bagi masa remajamu kelak
maka, jangan sekali-kali kau buang
atau kau telantarkan di gudang
ia memuat sebongkah pantat
serta dua lusin gigi
yang sanggup membuat
penampilanmu kian seksi
Yogyakarta, 2011
Orok
Puisi
alhamdulillah
dengan berbagai upaya
akhirnya kau bisa terlahir ke dunia
berhati-hatilah
di sekitarmu rimbun penjarah
pembunuh yang selalu haus darah
tukang kibul berlogika kurang lumrah
selaku orang tua
aku tak bisa memberimu apa-apa
dua tahun belakangan
tubuhku tercemar kanker payudara
sebagai ganti
sudah kupanggilkan ibu kata
: makhluk yang dengan putingnya
akan membuatmu tetap bercahaya
ini tahunnya kok 2011 brtmpat di yogyakarta pripun pak maksude??
BalasHapuspuisi ini saya tulis tahun 2011 ketika masih kuliah di Yogyakarta
Hapusini tahunnya kok 2011 brtmpat di yogyakarta pripun pak maksude??
BalasHapus