Katakan, Bulan
lekas katakan
bahwa cahaya
yang bergelantungan
di lehermu itu tiruan
Yogyakarta, 2011
Aku Menemukan
Bulan
tengkurap di bibir selokan
Yogyakarta, 2011
Gembel
memang susah hidup begini
diam, gerak, pantas dicurigai
nemu rejeki dikira mencuri
obral puisi diciduk polisi
lebih enak pemburu mimpi:
muda bisa mandiri
tua berbesar hati
mati gali kubur sendiri
Jakarta, 2010
Satu yang Kupunya
kau punya sinar
ku tak
kau punya besar
ku tak
kau punya dengar
ku tak
kau punya lebar
ku tak
kau punya kejar
ku tak
kau punya tegar
ku tak
kau punya kekar
ku tak
kau punya pintar
ku tak
kau punya segar
ku tak
kau punya tenar
ku tak
namun,
ku punya benar
kau tak
Malang, 2008
Indonesia
memang
benar kata Eyang Uti
negeri
kita ini: gemah ripah loh jinawi
bertanah
subur setengah mati
bayangkan!
jika
kayu kautancapkan
pohon
singkong kelak kauketam
makanya,
jangan terlalu menyalahkan
bila
banyak orang punya hobi menanam
juga
tak usah heran
bila
tetangga bilang:
“tanam
saham, timbul penipuan
tanam
pajak, muncul penggelapan
tanam
hutan, lahirlah pembalakan
tanam
uang, jadi PNS gadungan”
karena
itu, mulai sekarang kita berjanji:
melestarikan
kebiasaan ini sepenuh hati
melaksanakannya
hingga akhir hayat nanti
syukur-syukur
bisa mewariskan tata caranya
kepada
anak-turun tercinta
Yogyakarta, 2011
Teroris Sejati
tahun
2009 Paman Joni
tertangkap
di luar negeri
dengan
wajah awut-awutan
bulu
kumis lumayan panjang
memakai
celana warisan Mbah Ujang
penduduk
kampung heran
kenapa
paman terlibat aksi perampokan,
pemerkosaan,
juga pengeboman di sana-sini
padahal
ia dikenal sebagai pengangguran
yang
baiknya setengah mati
saat
diinterogasi, jawabnya sederhana sekali:
“aku cuma balas dendam kepada puisi
berbulan-bulan ia lupa memberiku nasi”
karena
kesalahan terbukti
hakim
menjatuhkan hukuman mati
paman
begitu stres, ingin bunuh diri
tapi
ia sadar, buat apa nyawa dihabisi
lha wong sebentar lagi
kepalanya ditembak polisi
TV
memberitakan
bahwa
setiap malam LP Sikutang
kebanjiran
keringat dan airmata
setelah
diusut, ternyata itu ulah paman
yang
ingin menjalankan taubat
menyesali
dosa sewaktu di dunia
kehadiran
paman menimbulkan suasana seru
para
napi disibukkan dengan kerja baru:
sambil
terharu, mereka kumpulkan cairan tubuh paman itu
memasukkannya
dalam kuali, lalu menaruhnya dalam lemari
awalnya
ada napi sakit gigi
yang
iseng meminumnya
di
luar dugaan, belum sehari
penyakit
kabur dan tak mau kembali
berbondong-bondonglah
napi lain menenggaknya
meneguk
berbotol-botol hingga buncit perutnya
juga
memoleskan ke gatal yang sudah lama dipelihara
luar
biasa, segala penderitaan lenyap seketika
ketika
masa eksekusi tiba
paman
ditangisi seluruh penghuni penjara
mereka
segera kehilangan tokoh yang selama ini dipuja
disebut-sebut
nama serta segenap jasanya
paman
keluar dari sel dengan wajah tenang
spanduk-spanduk
mengucapkan:
“hidup pejuang! hidup pejuang!
selamat menempuh kehidupan
yang lebih dari kenyataan”
saat
itu, aku masih ingat
sebelum
berubah mayat
paman
memeluk bokong emak begitu erat
Yogyakarta, 2011
Jilbab
membungkus aurat
meredam syahwat
menunda kiamat
sekaligus menahan
otak pacarmu dari maksiat
dan berpikir bejat
Malang, 2010
Ayu Ting Ting
akhir-akhir
ini
nama
adik melambung tinggi
ia
didaulat sebagai penyanyi
bersuara
merdu nan seksi
tanpa
menyuguhkan ngebornya
penggemar
sudah ngiler dibuatnya
saban
hari
jutaan
orang menaruh hati
mereka
tergiur penampilannya
bokong
asli Indonesia
tapi
tampang berbau Korea
guna
mengunyah mimpi
sementara,
kuliah dipaksa berhenti
alasannya
sukar ditolak logika:
“kampus
urung mengantar mahasiswa
menjadi
tokoh berguna bagi negara
paling-paling
cuma pengangguran ternama
atau
pejabat yang susah dipercaya”
hingga
puisi ini tercipta
aku
masih turut berbangga
sebab
tarif adik makin menggila
beratus
lipat dari gaji paman
yang
berstatus buruh pendidikan
(nasib pantas
dipertanyakan
13 bulan menunaikan
persyaratan
janji sertifikasi belum
juga diturunkan)
Adikku
sayang
popularitas
bisa kau perjuangkan
rupiah
boleh kau kejar mati-matian
asal
waktu sembahyang kau pelihara
firman
Tuhan senantiasa kau baca
kehormatan
orang tua tetap kau jaga
Yogyakarta, 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar