Mereka Ingin Jadi Pengemis
di bawah terik matahari
dengan baju kumal, berparas lusuh
sang pengemis berkata:
"om, kasih om
dua hari tak makan
om, beri dong
buat beli beras"
orang-orang pun tirukan rintihan
dengan nada menggoda:
"om, kasih om
dua hari tak ber-spa
om, beri dong
buat beli pulsa"
aku mulai muak
dengan pemandangan alam
banyak orang iri dengan pengemis
yang kerjanya hanya meminta
banyak orang dengki dengan gelandangan
yang harinya habis buat ngamen
hati ini bertanya:
berapakah yang mereka ulurkan,
seratuskah?
seribukah?
sepuluh
ribukah?
seratus
ribukah?
sejutakah?
secuil
senyumkah?
bila boleh meminta pada Tuhan
kumohon peran mereka dibalik:
si kaya jadi pengemis
si gembel jadi jutawan
tentu mereka akan rasakan
apa yang seharusnya tak dirasakan
bila ku boleh bertanya:
maukah mereka jadi pengemis?
tentu saja tidak
sanggupkah mereka jadi gembel?
sudah pasti tidak
maka, tak usah mereka protes
dengan ulah pengemis
jalani peran masing-masing
sesuai tuntutan Tuhan
yang kaya pakai maskernya
pengemis pakai topengnya
Malang, 2008
Ku Ingin Jual Cermin
ku ingin jual cermin,
agar tiap hari bisa berparas
dengan puas
ku rindu jual cermin,
agar semua orang bisa melihat jerawat
dari dekat
ku nafsu jual cermin,
agar sadar bahwa kita manusia
bukan serigala
ku ingin jual cermin
tak usah jadi politisi
ku ingin jual cermin
tak mau jadi tukang ramal
ku ingin jual cermin
tak rela jadi pembual
ku ingin jual cermin
titik !
Malang, 2008
Pesan untuk Pencuri
di saat sunyi, kau datang sebagai pejuang
di kala hening, kau muncul sebagai pahlawan
memang, datangmu tak berharap
hadirmu tak dianggap
oh, pejuangku
jika mau, singgahlah di rumahku
: jalan perampok,
gang buntu nomor seribu
wahai pahlawanku,
mampir dulu sebentar
ku hendak berpesan padamu:
"kalau mau mencuri,
jangan curi rumah nomor satu
itu rumah ibuku
jangan nomor dua
itu rumah mertua
atau nomor tiga
rumah ulama terkemuka
jangan pula nomor empat
rumah pak camat"
"rumah mewah nomor sebelas
itu rumah juragan miras
kalau paling megah: nomor dua belas
rumah pejabat teras"
"kalau bisa pilih nomor dua belas saja
pasti kau tak kan kecewa
masuk, geledah sembarang tempat
ambil semua
jangan ada uang rakyat "
"jika kau pegang amanat,
kan kuingat kau pejuang setia
jika kau selamatkan rakyat
kan kukenang kau pahlawan
selamanya"
Bojonegoro, 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar