Obedien
hanya
kera ini
yang
sanggup
menemaninya
ketika
kehilangan
istri
atau
rumah
diamankan polisi
ia
tak mau
bercerai,
malah
makin mesra
dan
sayang
tiap
hari di alun-alun kota
ia
tunjukkan keahlian:
berputar-putar,
memakai
topi,
pergi
ke pasar,
sawah,
atau perusahaan
berdandan
menor,
mencari
pujian
yang
tak ia dapatkan
dari
majikan
entah
kenapa
hari
itu
ia
berpikir lain
sambil
mengangkat kepala
ia
berteriak:
"hai
majikan,
biar
kau tak bosan
sekarang
gantian
kau
jadi artisnya
aku
yang hitung uang"
Malang,
2009
Prajurit
Air Mata
tahukah
kau,
mereka
hanya ingin
perutmu
yang
tak pernah
dibalut
waktu,
tak
bisa dijamah
api rindu
curigakah
kau,
mereka
hanya tunggu
celanamu
yang
tak pernah
punya
saku belakang
hanya
resleting, kancing, dan
wadah
ikat pinggang
kini
saatnya kau
unjuk:
tulang
kuyu,
wajah
layu,
tapi
air matamu
pedang
tajam
siap
memecah
hening,
jadi
riuh
pasar
minggu
Malang,
2009
Keluh
Pemabuk Mimpi
aku
hanya seorang
pemimpi
berjalan
dari gurun terjal,
membawa
bekal:
sarung
bantal
“hai,
jangan kau
ambil
itu
milikku!”
setiap
hari
telan
ludah,
berhimpit
alis
melihatmu:
mencangkul
kabut,
memetik
embun,
menanam
hujan
di
ladang
yang
kaurakit
dari
tanah rerindu
Malang,
2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar