Cinta Tanah Airku
Ayah,
bumiku mulai hancur
tanahku mulai kering
lautku mulai hilang
awanku tak seperti dulu
hujan tak tentu datang
matahari enggan bersinar
Ayah,
kakek bilang
dulu, negeriku bak surga
mau apa tinggal minta
batu, kayu jadi sumber kehidupan
hutan, air, jadi nafasku
gunung-gunung jadi tiangku
Ayah,
aku jadi heran
mengapa negeriku tak lagi disuka
kenapa orang-orang mulai campakkan
hilang perhatian
kadang, aku bersungkawa
sering pula ikut riang
Ayah,
aku mulai bosan
mereka arangkan hutanku
mereka kubur hidup-hidup satwaku
barangkali, mereka balas dendam
ataukah
pelampiasan?
Ayah,
adakah kakek kini berduka?
melihat setan berkeliaran
mengendus nafsu orang-orang gila
pesannya diabaikan
moralnya diacuhkan
Ayah,
mengapa tanah airku tak lagi dicinta
kenapa orang-orang telantarkan
hilang kasih sayang
barangkali, aku pun demikian
negeriku tak lagi kusuka
tanah airku tak lagi kucinta
tapi, satu harapanku
ia masih cinta padaku
Malang, 2008
Pilih Salah Satu!
anak tetanggaku
masih seumur jagung
citanya setinggi Himalaya
tiap hari timba ilmu
bawa sepeda pancal
sepatu bau tahi
seragam jahitan ibu
pulang langsung ke kandang
makan bersama kerbau
bercerita, cengkrama, tebak-tebakan
– teman curhat dan adu pengalaman
o, kasihan
nasib tak semujur kakaknya:
bisa lulus SMA
langsung kerja
SPP jadi hantu
semester pakai duit
bukan pakai alasan
harta di rumah tiada lagi
buat digadai
pinjaman lintah darat
susah didapat
perut buncit cacingan
tanda kurang vitamin
badan garing bak kacang
tak seperti kerbaunya
: gemuk, keberatan daging
makannya lebih bervitamin
melihat semangat anaknya
sang ayah bertanya:
"pilih
buku atau kerbaumu?"
Malang, 2008
Si Jawara Jilat
aura betina membias rona
aroma surga lama cercap
pedang nafsu mundur tebas
reguk maut langka hinggap
singgasana dunia madu gejolak
prajurit perkasa abdi kuli
pekik nyeri buahkan racun
lempar roti kerutkan dahi
beras simpan jadi incar
jagung cadang siap berraib
peluru rakus gila nyasar
tombak dengki tak pedulikan
dialah si jawara jilat
pantat durjana menu utama
kemaluan hitam pencuci mulut
virus rabies kena babat
sindrom bunglon menjalar kilat
amanat setan selalu laksana:
menjilat, menjilat, menjilat, menjilat
mengerat, mengerat, mengerat, mengerat
megumpat, mengumpat, mengumpat, mengumpat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar