Terlalu
mengapa
kau cecer dosa
pada
pusaran rerindu
bukankah,
aku
hanya ingin
memberimu
sebilah
pisau
untuk
menyayat
hatiku
Malang,
2009
Kota
Sakti
gemuruh
ombak
mengusir
aroma raga
sisa
raung
menghunjam
di
telinga
zaman
kuat
berwibawa
kota
ini,
tak
pernah mati
meski
diserbu
ringkih,
selalu
tampak
senda
gurau
ingin
rasanya
mencari
rindang
pada
pohonnya
yang
tak kenal sumbang
sungguh,
kau
adalah
rumah
para pahlawan
dan
pecundang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar