Selamat Jalan, Pejuang
miskinmu akan terus kukenang
Yogyakarta, 2011
Ramadhan
maaf, Tuhan
puasaku sekadar latihan
Yogyakarta, 2011
Idul Fitri
maaf, matahari
celana cahaya di lemari
kupetik, kurenggut, guna menutupi
tubuh nasib yang telanjang berhari-hari
maaf, jabatan
enam tahun silam
harga dirimu tergadaikan
dengan harga yang lumayan ringan
maaf, kucingku
saat rumah diserang tamu
sanak keluarga juga menyerbu
kumanfaatkan daging paha dan ekormu
maaf, hutan
janinmu akan terus kugugurkan
demi menyambung kehidupan
yang kian lama kian suram
Yogyakarta, 2011
Balai Pertobatan
di sini bukan tempat memburu obat
tapi ajang mengunci ganda pintu maksiat
Malang, 2010
Tisu
bukan hasrat mengeringkan peluhmu
aku hadir guna mengusap cairan khilafmu
tetesannya sudah mengarah ke segala penjuru
Malang, 2010
Aku Adalah Tahi
aku itu manusia
manusia itu berpikir
berpikir itu otak
otak itu encer
encer itu air
air itu sungai
sungai itu panjang
panjang itu gerbong
gerbong itu gelap
gelap itu malam
malam itu sunyi
sunyi itu seram
seram itu hantu
hantu itu jijik
jijik itu tahi
jadi, aku adalah:
tahi yang berpikir
Malang, 2008
Pahlawan Durjana
jernihnya air tak secerah wajahmu
tegaknya tiang tak sewibawa tubuhmu
senyummu menggoda jiwa
marahmu membuat dunia rana
hampir saja,
ku lena dengan tampang sempurna
tanpa tahu isi dalam
badan halus bak bengkoang muda
membuat lirikan tertancap
peluit tiup selalu menghias bibir
pistol pusaka siaga di saku paha
rantai besi menambah
keperkasaan,
kejantanan
kau atur masyarakat dengan tiupan
kau usir bejat dengan pusaka sejati
kau tangkap jahat dengan besi utuh
hingga penyesalan mulai tampak
kekalutan merayap ke muka
kau tagih kami uang tunggakan
bayar salah lalu lalang,
pajak jalan,
tegakkan aturan
seribu umpat muncrat keluar
tujuh turunan tak sudi sapa
hingga kau ubah:
norma, etika
mungkin, kau pahlawan
bagi sanakmu
kau pejuang
untuk lambung dan ususmu
tapi, bagi kami
sang fakir mimpi
kau adalah mafia ulung
durjana sejati
Malang, 2008
Terus Terang, tapi…
terus terang kau tampan
tapi tak bermuka
terus terang kau kuat
tapi tak berotot
terus terang kau putih
tapi tak berkulit
terus terang kau tua
tapi tak beruban
terus terang kau kaya
tapi tak berduit
terus terang kau baik
tapi tak berhati
terus terang kau sopan
tapi tak beretika
terus terang kau hidup
tapi tak berjiwa
terus terang kau berotak
tapi otak udang
Malang, 2008
Untuk Puisiku
punyaku berbatas
tapi, kataku tak terbatas
Malang, 2008
Curhat Gay
kubelai rambutku sendiri
kuremas dadaku sendiri
kujilat pantatku sendiri
kucium anuku sendiri
hanya tuk ungkapkan
suara hati:
"aku
gay"
Malang, 2008
Bang, Hari Ini Saja
bang, kau tak kerja?
ku sudah lelah
mengemis depan mall,
pinggiran trotoar
anakmu demam
ia harus diam
sehari saja
bang, ku ingin kau ikut kerja
jilat sepatu bos narkoba
tekuk lutut ke juragan bordil
bujuk mereka
pura-puralah menangis
jika kau tak bisa menangis
bang, hari ini saja
ku ingin kau juga ikut hina
besok tak usah
biar kau dapat belas kasih
atau secuil cemooh
dari mereka
kita tak butuh lauk
nasi saja sudah kenyang
kita butuh hina
tuk beli obat turun panas
biar besok ia bisa lagi kerja
kau tiduran tak apa
bang, hari ini saja
kau ikut hina
besok tak usah
Malang, 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar