Kamis, 13 Maret 2014

Puisi_Riza Multazam Luthfy (Terbit di majalah "Kalimas" edisi Januari-Fabruari 2014)

Kepala Sakti

tukang babat itu
tak pernah menghitung
berapa helai bulu
yang telah dipancung

setiap kali beraksi
ia hanya mengingat
bentuk kepala
tak sudi lihat wajah empunya

suatu hari
ada pelanggan istimewa

“kok aneh,
beda dengan kepala biasanya”

dengan memegang gunting
ia siap mengakhiri
riwayat bulu-bulu
yang sedang menunggu

setelah dua jam
tak ada perubahan

si kepala besar
tambah besar kepala
pasalnya,
bulunya kebal senjata

setelah ditelusuri,
ternyata banyak
utang luar negeri
yang diganyang sendiri

“pantas kepalanya sakti
sudah berulang kali
ia masuk bui”

Malang, 2010


Penentuan

kata,
kalau berani
ambil pisaumu

kita
selesaikan
di sini

agar
semua tahu
: siapa yang
dipinang oleh
 - puisi -

Malang, 2010


Kerja Baru

karena sudah
lama nganggur
aku ingin bekerja
padamu, bu!
           
            mengawasi burung ayah
            yang manggung
            di luar rumah

Malang, 2010


1 komentar: