Jumat, 31 Agustus 2012

Puisi_Riza Multazam Luthfy (Terbit di harian "Serambi Indonesia" edisi Minggu, 26 Agustus 2012)


Sampai Kapan

sampai kapan_singa jadi
           raja hutan
sampai kapan_manusia jadi
           binatang
sampai kapan_DPR jadi
           tumpuan
sampai kapan_presiden jadi
           harapan
sampai kapan_konglomerat jadi
           panutan
sampai kapan_koruptor jadi
           pahlawan
sampai kapan_polisi jadi
           jagoan
sampai kapan_APBN jadi
           alasan
sampai kapan_BBM jadi
           kambing hitam
sampai kapan_rakyat jadi
           korban

Malang, 2008


Aku Bukan Dirimu

Merpatiku,
sampaikan kabar ini pada mereka
hari ini anakku tak makan
kemarin tetangga di-PHK
rumah-rumah digusur
hanya tuk satu tujuan:
           kepuasan

Merpatiku,
berbisiklah keras
ke dalam nurani
agar mereka dengar
suara hati insan

kesombongan menistakan janji
kejayaan melupakan amanat

Merpatiku,
apakah mereka sedang pingsan
ataukah mati suri?
padahal,
hari itu mereka bicara,
saat itu mereka teriak:
"harapan akan datang
tanggung jawab selalu dijaga"

Merpatiku,
ingatkah pekikan mereka:
"aku ada di dirimu,
kaupun ada padaku
badan kita sama
jiwa kita selalu padu"

tapi, sungguh aneh
saat kita membalut luka
mereka tertawa girang
waktu kita menahan perih
mereka putar lagu kemerdekaan
tanda sebuah kebebasan
: bebas dari duri miskin,
lepas dari sangkar hina

Merpatiku,
beri aku kekuatan sukmamu
biarkan ku teriak
agar mereka sadar:
"aku bukan dirimu,
raga kita sama
jiwa kita satu
tapi, rasamu tak sama denganku"

Malang, 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar