Selasa, 17 September 2013

Puisi_Riza Multazam Luthfy (Terbit di harian "Banjarmasin Post" edisi Minggu, 15 September 2013)


Sesal, Maut

penyesalan berlatar belakang ketidakpuasan. dengan begitu, kau bisa menyalahkanku sepuasnya: karena selalu menjadi sebab utama. dosaku telah merubahmu menjadi kepingan rindu. dosamu, karena aku hadir sebagai lelaki kikir.

wahai perawan pembuat mata berlinang permata: perhiasan sekaligus luka dalam. ketidakpuasan tak perlu kauumbar berlebihan. sebab, semua jalan akan berbuah pertaubatan. pertaubatan yang kau sendiri tak tersadarkan. hanya tertentu saja, kaupilah dan hidangkan pada tempat bersahaja.

aku yang tak sulit kauhindari, terus saja mengharap keluguanmu, gadis bermimpi ngilu. sekali lagi, tak perlu kauteruskan niat sesal itu, karena semua akan terlewati seperti jalan-jalan sempit menuju rumahmu. sediakah sesal berterus kekal di perut si empu maut? ya, karena mati tak berkerabat dengan sesal, pasti kau pun kini merasa puas menikmatinya tanpa kesal, menanti maut tanpa kecut.

setelah bercumbu dengan sesal, sama sekali maut tak kausebut. sungguh kepuasan yang telah berhasil memperdayamu tetap saja berbuat semaunya. sedang kau sendiri menyesal atas puas yang tak kunjung lepas.

Malang, 2009


Keluh Penjaja

biarkan mereka memandangiku dengan seribu ulah. jelaskan! ada-ku selalu mengerutkan dahi setiap peziarah. kecil, kerdil, berbau, terpanggang amarah. sungguh, kemilau yang ada tak buatku betah, malah berpongah.

sore, dengan sumpah serapah. kuangkat semua gerah, pasrah. barang titipan ini tak menawan hati. hanya dianggap rongsokan, bercampur baki. sudahlah, kalau semua mengaku si derma. pasti mereka akan ingat sirna. bukannya, menyimpan telinga dalam gundukan durjana. atau menikmati sendu tertutup nafsu.

jiwaku yang ringkih. ragaku yang berselimut perih. sekarang saatnya kau tinggalkan segala. waktu telah hadirkan senja. tiada harga yang kita dapat. tiada senyum yang bersahabat. sekadar benar, sasar, gusar, dan memar yang dibalut pendar sinar. 

Malang, 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar