Jumat, 04 Januari 2013

Manusia Makhluk Ajaib (Resensi_Riza Multazam Luthfy, terbit di “Kompas.com” edisi Kamis, 3 Januari 2013)

Judul: Keajaiban-keajaiban Tubuh Manusia
Penulis: Adi D. Tilong
Harga: Rp. 30.000
Tebal: 216 halaman
Terbit: September 2012
Penerbit: DIVA Press

Tak banyak manusia yang menyadari bahwa dirinya memiliki keistimewaan. Tubuh yang setiap hari diajak beraktifitas ternyata menyimpan berbagai ragam keajaiban. Ribuan bahkan jutaan keajaiban tersebut menjadikan makhluk yang paling sempurna itu mampu bertahan dari segala ancaman, baik berupa penyakit, virus, atau zat berbahaya lainnya.
Manusia yang menyadari bahwa dalam dirinya terdapat keajaiban, maka dengan sendirinya jiwa serta raganya menjadi kuat dan kokoh. Tentu selain daya imunitas dalam anggota tubuh yang membuat manusia kebal, keyakinan diri turut serta memberikan pengaruh yang sangat besar dalam mempertahankan kekuatan fisik maupun psikis. Hal ini tidak terlepas dari kepercayaan diri yang dibangun, sehingga tak ayal, jika seseorang divonis mati dalam jangka waktu satu tahun ke depan, nyatanya ia masih bertahan hidup hingga bertahun-tahun hanya karena percaya bahwa dirinya sanggup melawan ganasnya penyakit yang diderita.  
Kesadaran atas keajaiban-keajaiban yang melekat pada diri manusia dalam perjalanannya dapat menyebabkan seseorang mengungkapkan rasa syukur yang tak berhingga kepada Tuhan Yang Maha Esa. Lantas ia akan berpikir mengapa ia diturunkan ke dunia melebihi ciptaan lainnya. Dari situlah ia akan berusaha sekuat tenaga untuk memaksimalkan potensi yang dipunyai agar kehidupannya lebih bernilai.
Di antara keajaiban-keajaiban yang dimaksud adalah perangkat software manusia, yaitu otak. Otak manusia memiliki lebih dari 100.000.000.000 sel saraf. Jumlah tersebut lebih banyak dibanding jumlah bintang di galaksi Bima Sakti. Hebatnya lagi, setiap sel saraf terhubung dengan lebih dari 100.000 sel saraf yang lain. Inilah sebabnya mengapa otak manusia lebih kompleks dari komputer tercanggih mana pun di dunia. (halaman 33).
Contoh lain yaitu lambung. Tanpa adanya lambung, manusia akan makan 6-7 kali sehari, karena terus menerus merasa lapar. Dalam sistem lambung tersusun tata aturan asupan makanan yang begitu menakjubkan. Pada organ lambung terdapat asam klorida, yang berfungsi mencerna makanan sekaligus dapat mengakibatkan iritasi. Di sinilah letak keajaibannya. Walaupun lambung merupakan penghasil asam yang kuat, namun juga berbahaya, akan tetapi dinding lambung dilapisi oleh zat mukus yang melindunginya dari efek yang merusak. (halaman 135).  
Keajaiban-keajaiban tubuh manusia yang dijabarkan dalam buku ini tentulah bersifat terbatas. Masih banyak keajaiban lain yang belum terungkap. Dengan membaca buku ini, niscaya akan tersembul keinginan kuat untuk mencari keajaiban-keajaiban lainnya yang belum terkuak. Baik dengan penelitian, bertafakur, ataupun cara lainnya. Hal ini dikarenakan “manusia dikodratkan untuk ingin tahu”. Begitulah kata Aristoteles.

Yogyakarta, 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar