Kamis, 28 Juni 2012

Puisi_Riza Multazam Luthfy (Terbit di harian "Malang Post" edisi Minggu, 21 September 2008)


Bahhhh…

semesta menangis
menengadahkan tangannya
merindukan seorang pahlawan
pahlawan tanpa muka,
   tanpa tanda

Bahhhh….
seribu tahun lamanya
dia sudi menunggunya
tapi hingga sekarang
tak jua menemukannya

biar aku yang jadi pahlawan itu
biar aku yang jadi harapannya
akan kubuktikan
akan kuusahakan
hingga ragaku tak lagi tegak
hingga jantungku tak seperti dulu

Bahhh……
mampukah aku
memenuhi janji itu
tapi itu semua
hanya dia yang tahu
hanya dia yang bisa menilainya

aku tetap aku
tak ada yang bisa merubah
tetap, sulit, dan tak kan berubah
hanya harapan yang kujanjikan
keputusan tetap ada padamu

Yogyakarta, 2008


Ramadhan, Punya Siapa?

Ramadhan, bulan seribu rahmat
saat tepat dekat ke Esa
waktu jitu kalahkan nafsu
pangkalan wanita nakal didobrak
minuman bau neraka dirampas
yang ngaku iman
      berpuasa
yang masih ragu
      tak sepakat

Bulan puasa seribu berkah
menahan makan, minum dan libido
konglomerat rasakan mlarat
si miskin dapat teman
pintu surga terbuka lebar
gerbang jahannam dikunci rapat
alampun khidmat berzikir

Bulan hikmah seribu tangis:
ada tangis taubat
juga air mata kelaparan
makin susah bedakan:
mana yang butuh zakat
siapa pura-pura hina

Bulan suci seribu tanya:
apakah nista masih memihak
pada mereka kaum papa
sehari sahur tiga hari tak buka
mujurkah WTS terminal kota
stop servis mulai ngamen
tuk beli baju anak
ikut berhari raya

Bulan agung seribu damai
perih perutku laparmu juga
air mataku tangismu pula
jayamu tak ku nikmati
sombongmu ku tak rasakan
lantas mereka bertanya:
          "Ramadhan, punya siapa?"

Malang, 2008


Pengikut Abimanyu

andai saja Abimanyu tak gugur
aku kan jadi bala setia:
tunjukkan keberanian nafsu
debu semangat kusebar
energi pamrih kuhela

akulah raja munafik!
racun, madu selimut kalbu
jiwa ksatria pura-pura
     hinggap
di raga busuk
luka panah sudi
     sentuh
darah merah jadi biru
rambut, kuku: azimat sakti
sayap peri teduh arti
cahaya senyum bidadari elok
: sembah hamba pada kawula

Malang, 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar