Kamis, 28 Juni 2012

Puisi_Riza Multazam Luthfy (Terbit di harian "Suara Pembaruan" edisi Minggu, 20 November 2011)


Lelaki Sejati

nak, siang itu
kau jumpai suamiku

            banyak kapur di rambutnya
            banyak gelombang di jidatnya
            banyak utang dipikirnya

ia selalu saja
buang muka
pura-pura tak kenal
                   titisannya

jangan buruk sangka dulu
sebenarnya ia hanya malu pada ibu
: mampu berkembang biak
tapi urung menggembalakan anak

Malang, 2010


Bokong Idaman

dengan memegang
2 pasang bokongnya
ia tampil begitu
percaya diri

katanya,
ia wanita satu-satunya
yang paling seksi
paling berisi

aku sungguh beruntung
sebab hanya berbekal
lidah dan ludah
aku bisa memilikinya

tapi, sialnya
hanya bertahan sebulan

kini bokong itu
sudah menjadi milik
semua orang

Malang, 2010


Rambut Terhebat

ada berbagai macam rambut
di negeri kecil ini

rambut kiyai    : agak kusam,
                          lentur, tapi berkhasiat
rambut pejabat            : hitam legam,
                          lembut, bisa mengkilat
rambut maling : penuh kuman,
                          patah-patah, tak terawat
rambut penyair            : banyak kutu,
                          berbau, suka berkeringat
rambut artis     : berwarna-warni,
                          funky, nyaman dilihat
 
sang murid bertanya
:”mana bulu paling hebat,
  pak guru?”   
           
“rambut pejabat, anakku!
ia sungguh bermutu
sebab shampo dan semirnya
langsung diimpor dari negeri sana”

pak guru begitu puas
sampai jarinya hampir lepas
ia masih saja menunjuk arah
yang antah berantah

Malang, 2010


Gigi Perkasa

selama ini
hanya gigimu saja
yang tak pernah usang
apalagi ketinggalan jaman

padahal
gigi senja
telah berganti
berulang kali

padahal
gigi bulan
sudah tanggal
di jalan-jalan
di keramaian

setelah banyak tuntutan
akhirnya kau terpaksa
buka mulut

: “aku hanya mewarisi pasta
yang kerap dipakai penguasa!”

Malang, 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar